Pada peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia tahun ini, masyarakat Indonesia menuntut penyelesaian kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang masih terjadi di tanah air. Kasus-kasus HAM yang belum terselesaikan membuat masyarakat merasa keadilan belum sepenuhnya terwujud.
Salah satu kasus HAM yang masih menjadi perbincangan hangat adalah kasus penculikan dan hilangnya sejumlah aktivis pada era Orde Baru. Meskipun sudah berlalu puluhan tahun, keluarga para aktivis yang hilang masih belum mendapatkan keadilan dan kebenaran atas kejadian tersebut. Mereka terus menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan membawa pelaku ke pengadilan.
Selain itu, kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua dan wilayah konflik lainnya juga menjadi perhatian masyarakat. Berbagai laporan mengenai penindasan terhadap warga sipil, pembatasan kebebasan berpendapat, dan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan masih terus terjadi. Masyarakat menuntut pemerintah untuk memberikan perlindungan dan keadilan bagi seluruh warga negara, tanpa terkecuali.
Dalam rangka peringatan Hari HAM Sedunia, masyarakat Indonesia juga mengingatkan pentingnya penegakan HAM sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah diingatkan untuk tidak melupakan komitmen dalam melindungi hak-hak dasar setiap individu, tanpa pandang bulu.
Tuntutan untuk penyelesaian kasus HAM yang masih terbengkalai merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap keadilan dan kebenaran. Dengan terus menekan pemerintah agar bertindak adil dan transparan dalam menangani kasus-kasus HAM, diharapkan keadilan akan dapat terwujud bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga peringatan Hari HAM Sedunia ini dapat menjadi momentum untuk terus berjuang demi penegakan HAM yang sejati di tanah air.