Studi ungkap penderita ADHD yang lebih rentan berperilaku berisiko

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Purdue di Amerika Serikat telah mengungkapkan bahwa individu yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk berperilaku berisiko.

ADHD merupakan gangguan neurologis yang umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Orang yang mengidap ADHD biasanya memiliki kesulitan dalam memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama, impulsif, dan hiperaktif. Gangguan ini dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari individu yang mengalaminya.

Dalam studi yang melibatkan 933 partisipan yang terdiri dari anak-anak dan remaja yang menderita ADHD, para peneliti menemukan bahwa mereka memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk berperilaku berisiko, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan menggunakan narkoba. Selain itu, mereka juga lebih rentan untuk terlibat dalam perilaku seksual yang tidak aman dan konflik interpersonal.

Menurut Dr. Julie Owens, salah satu peneliti dalam studi ini, temuan ini menunjukkan pentingnya untuk memberikan perhatian yang lebih pada individu yang mengidap ADHD. “Kami perlu memahami bahwa orang dengan ADHD membutuhkan dukungan ekstra dalam menghadapi risiko perilaku berbahaya. Hal ini dapat melibatkan intervensi yang tepat untuk membantu mereka mengelola impulsivitas dan meningkatkan keterampilan sosial mereka,” ujar Dr. Owens.

Studi ini juga menegaskan bahwa pentingnya untuk memberikan pendekatan yang holistik dalam mengatasi ADHD, baik melalui pengobatan medis maupun dukungan psikologis dan sosial. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kondisi ini, diharapkan dapat membantu individu yang mengidap ADHD untuk mengurangi risiko perilaku berisiko dan meningkatkan kualitas hidup mereka.