Sebuah studi baru telah menemukan hubungan yang menarik antara masalah tidur dan risiko demensia. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of California, San Francisco, menemukan bahwa orang yang mengalami masalah tidur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan demensia dibandingkan dengan orang yang tidurnya normal.
Studi ini melibatkan lebih dari 2.400 peserta yang rata-rata berusia 60 tahun dan dipantau selama 12 tahun. Para peserta diwawancarai tentang kebiasaan tidur mereka dan menjalani tes kognitif secara berkala. Hasil studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penurunan fungsi kognitif dan perkembangan demensia.
Para peneliti juga menemukan bahwa gangguan tidur yang terjadi pada tahap awal kehidupan dapat berdampak negatif pada kesehatan otak dan meningkatkan risiko demensia di kemudian hari. Oleh karena itu, menjaga kualitas tidur yang baik sejak dini sangat penting untuk mencegah risiko demensia di masa depan.
Dengan demikian, studi ini memberikan pemahaman baru tentang pentingnya tidur yang berkualitas dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah perkembangan demensia. Para peneliti berharap temuan ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan intervensi yang lebih efektif dalam mencegah dan mengobati gangguan tidur serta menurunkan risiko demensia di masa mendatang.