Penetapan Reyog Ponorogo sebagai WBTB bisa jadi daya tarik wisata

Penetapan Reyog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tahun 2019 menjadi sebuah prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Reyog Ponorogo merupakan salah satu tradisi seni pertunjukan yang berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Penetapan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar untuk mengembangkan pariwisata di daerah tersebut.

Reyog Ponorogo merupakan seni pertunjukan yang menggabungkan tarian, musik, dan teater dalam satu kesatuan yang menakjubkan. Pertunjukan ini biasanya dilakukan dalam rangkaian upacara adat atau perayaan keagamaan, namun kini telah menjadi daya tarik wisata yang sangat diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan penetapan sebagai WBTB, Reyog Ponorogo diharapkan dapat menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh tentang budaya Indonesia. Selain itu, pemerintah daerah Ponorogo juga diharapkan dapat memanfaatkan status ini untuk mengembangkan pariwisata daerah, seperti memperkuat infrastruktur pariwisata, meningkatkan promosi dan pemasaran, serta melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pelestarian tradisi Reyog.

Tak hanya itu, penetapan Reyog Ponorogo sebagai WBTB juga memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, akan tercipta peluang bisnis baru bagi masyarakat sekitar, seperti pedagang souvenir, pengelola homestay, dan penyedia jasa transportasi.

Melalui penetapan Reyog Ponorogo sebagai WBTB, Indonesia telah menunjukkan kepada dunia bahwa keberagaman budaya yang dimiliki merupakan aset berharga yang perlu dilestarikan dan dijaga. Hal ini juga menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus mendukung upaya pelestarian warisan budaya dan memanfaatkannya sebagai potensi pariwisata yang dapat mendukung pembangunan daerah.

Dengan demikian, penetapan Reyog Ponorogo sebagai WBTB bukan hanya sekedar penghargaan, tetapi juga merupakan peluang emas untuk memajukan pariwisata daerah dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.