Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, memahami fase perjalanan klinis DBD sangat penting untuk dapat menyelamatkan nyawa penderita.
Fase perjalanan klinis DBD terbagi menjadi empat, yaitu fase febris, fase kritis, fase pemulihan, dan fase konvalesens. Pada fase febris, penderita akan mengalami demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam pada kulit. Selama fase ini, sangat penting untuk memantau suhu tubuh penderita dan memberikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Fase kritis adalah fase yang paling berbahaya karena pada fase ini penderita dapat mengalami penurunan tajam jumlah trombosit dan cairan tubuh yang menyebabkan syok. Gejala yang muncul pada fase kritis antara lain pendarahan, nyeri perut yang hebat, muntah darah, dan perdarahan pada mulut dan hidung. Pada fase ini, penderita membutuhkan perawatan medis yang intensif dan segera agar dapat selamat.
Setelah melewati fase kritis, penderita akan memasuki fase pemulihan di mana gejala demam dan pendarahan mulai mereda. Namun, pada fase ini penderita masih perlu diawasi dengan ketat karena masih berisiko mengalami komplikasi seperti masalah pernapasan dan kerusakan organ.
Terakhir, penderita akan memasuki fase konvalesens di mana tubuhnya mulai pulih sepenuhnya. Pada fase ini, penderita perlu istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi untuk mempercepat proses pemulihan.
Dalam penanganan DBD, deteksi dini dan penanganan yang cepat sangat penting untuk mengurangi risiko kematian. Oleh karena itu, edukasi masyarakat tentang gejala dan fase perjalanan klinis DBD sangat penting agar dapat memberikan penanganan yang tepat dan menyelamatkan nyawa penderita. Jangan menyepelekan gejala demam berdarah dengue, segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menyelamatkan nyawa.