Konsumsi ganja atau cannabis telah menjadi topik perdebatan yang hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang berpendapat bahwa ganja memiliki manfaat medis yang signifikan, namun yang lain mengkhawatirkan dampak negatifnya terutama bagi remaja.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Inggris menemukan bahwa konsumsi ganja berpotensi gandakan risiko episode psikotik pada remaja. Studi tersebut dilakukan terhadap lebih dari 3.800 remaja yang mengkonsumsi ganja secara rutin dan menemukan bahwa mereka memiliki risiko dua kali lipat mengalami episode psikotik dibandingkan dengan remaja yang tidak mengkonsumsi ganja.
Episode psikotik adalah kondisi mental yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan kenyataan, halusinasi, dan delusi. Kondisi ini dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang dan memerlukan perawatan medis yang intensif.
Dampak negatif konsumsi ganja pada remaja tidak hanya terbatas pada risiko episode psikotik, namun juga dapat berdampak pada perkembangan otak, kesehatan mental, dan prestasi akademik. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang benar kepada remaja tentang bahaya konsumsi ganja.
Sebagai masyarakat Indonesia, kita perlu lebih waspada terhadap dampak negatif konsumsi ganja terutama pada remaja. Edukasi yang tepat dan pengawasan yang ketat dari orangtua dan pihak sekolah dapat membantu mencegah remaja dari mengkonsumsi ganja dan mengurangi risiko episode psikotik serta dampak negatif lainnya.
Semoga hasil studi ini dapat menjadi peringatan bagi kita semua tentang bahaya konsumsi ganja pada remaja dan mendorong kita untuk lebih proaktif dalam memberikan edukasi tentang bahaya narkoba kepada generasi masa depan kita.