Demam kelinci, atau juga dikenal sebagai tularemia, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini umumnya menular pada hewan pengerat seperti kelinci, tetapi juga dapat menular kepada manusia melalui gigitan serangga atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Belakangan ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat lebih dari 1000 kasus demam kelinci yang dilaporkan di negara tersebut. Hal ini membuat otoritas kesehatan setempat semakin waspada terhadap penyebaran penyakit ini.
Gejala demam kelinci pada manusia umumnya mirip dengan gejala flu biasa, seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, dan kelemahan tubuh. Namun, jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti pneumonia atau infeksi pada organ tubuh lainnya.
Untuk mencegah penyebaran demam kelinci, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Salah satunya adalah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, terutama kelinci liar atau pengerat. Selain itu, menggunakan perlindungan seperti sarung tangan dan masker saat berada di daerah yang terinfeksi juga dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit ini.
Jika Anda mengalami gejala demam kelinci atau memiliki riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Kesehatan kita semua adalah tanggung jawab bersama, mari kita jaga kebersihan dan kesehatan kita untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi membahayakan ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.