Kaitan Konsumsi Gula dengan Jerawat Menurut Para Ahli
Jerawat merupakan masalah kulit yang sering dialami oleh banyak orang, terutama remaja. Meskipun belum ada konsensus mengenai faktor penyebab jerawat, namun beberapa ahli dermatologi berpendapat bahwa konsumsi gula dapat berperan dalam timbulnya jerawat.
Menurut Dr. Joshua Zeichner, seorang dermatologis dari Mount Sinai Hospital di New York, konsumsi gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Saat kadar insulin meningkat, hal ini dapat merangsang produksi sebum berlebihan oleh kelenjar minyak di kulit. Sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Selain itu, konsumsi gula juga dapat merangsang produksi hormon androgen yang dapat meningkatkan produksi sebum. Selain itu, gula juga dapat merangsang reaksi peradangan dalam tubuh, yang juga dapat berkontribusi dalam timbulnya jerawat.
Dr. Whitney Bowe, seorang dermatologis dan penulis buku “The Beauty of Dirty Skin”, juga mengungkapkan bahwa konsumsi gula dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, yang dapat menyebabkan kulit menjadi kusam dan tampak lebih tua.
Meskipun belum ada penelitian yang secara pasti membuktikan hubungan antara konsumsi gula dengan jerawat, namun mengurangi konsumsi gula dapat menjadi langkah yang baik untuk menjaga kesehatan kulit. Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan seimbang juga dapat membantu mencegah timbulnya jerawat.
Dengan demikian, para ahli merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi gula dan makan makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah timbulnya jerawat. Selain itu, perawatan kulit yang tepat juga dapat membantu mengatasi masalah jerawat.